Robot Bertenaga Hidrolik ala SMP Negeri 12 Surabaya

Stand SMP Negeri 12 Surabaya yang berada tepat di depan tempat panita Pameran Pendidikan memamerkan sebuah robot android berbentuk bulldozer. Robot berbentuk bulldozer tersebut dapat bergerak dan dikontrol menggunakan stick playstation dan juga 2 buah suntikan.

Cara kerja dari robot ini yaitu dengan memanfaatkan prinsip tekanan hidrolik menggunakan media suntikan dan stick playstation. 2 buah suntikan dan stick playstation ini dihubungkan ke robot menggunakan selang. Jadi ketika suntikan tersebut ditekan ataupun ditarik, bagian capit dari bulldozer akan bergerak dan dapat digunakan untuk menjepit sebuah benda, lalu mengangkatnya. Robot bulldozer inipun juga bisa digerakkan menggunakan media stick playstation. Dengan menekan tombol pada stick playstation, robot bulldozer akan bergerak dan dapat memindahkan benda yang telah dicapit tadi.

Di saat penjaga stand melakukan demonstrasi pada saya, dia dengan lihai menarik tuas suntik yang pertama untuk melebarkan jarak kedua capit. Kemudian dia menekan tuas suntik yang kedua untuk menurunkan capitnya. Setelah itu, tuas suntik yang pertama ditekan agar jarak kedua capit mendekat dan menjepit kertas yang sudah diremukkan. Kemudian tuas suntik kedua ditarik untuk mengangkat capit bulldozer. Kemudian penjaga stand yang kedua bertugas untuk menggerakan bulldozer menggunakanstick playstation. Setelah bulldozer digerakkan, kertas dimasukkan ke dalam keranjang kecil. Kemudian bulldozer itu mencapit lagi keranjang kecil itu untuk dipindahkan di sebuah spon. Saya cukup kagum melihat anak SMP yang mampu membuat karya seperti ini.

Tidak hanya itu, beberapa robot android bernama robot inline follower dengan tenaga baterai pun juga turut dipajang di meja stand SMP Negeri 12 Surabaya. Tapi sayangnya ketika saya kunjungi, baterainya habis sehingga tidak bisa digerakkan. Karya lain yang ditampilkan di stand ini antara lain: lukisan dan beberapa kerajinan tangan. Mereka juga menambahkan, sebenarnya SMP Negeri 12 Surabaya juga ingin menampilkan grup seni tarinya, tapi karena tempatnya yang sempit dan suasana yang cukup ramai, hal itu tidak terwujud. Mereka hanya bisa menunjukkan pialanya saja yang merupakan bukti prestasi grup seni tari mereka.